Video Renungan Kristen

Menjadi serupa beserta Yesus bertambah besar secara rangka, bertambah hikmat-bijaksana secara moral, makin dikasihi oleh Yang mahakuasa secara spiritual, dan dikasihi oleh wong secara sosial-emosional-afektif. Intinya adalah menjadi khalayak utuh seperti Yesus (Luk. 2: 2). Dalam taktik ini urusan keluarga merupakan untuk menumbuhkan iman anak-anak akan Yesus sebagai saki sejati & Penyelamat, menyandung anak-anak buat ikut mengambil bagian pada tugas peserta Yesus, menumbuhkan kesetiakawanan anak-anak terhadap teman-temannya yang lebih menderita. Akan tetapi, agar kerasulan kitab totok untuk anak-anak bisa makbul. Setiap keluarga juga mesti menyadari hendak kemudahan & kesulitan kerasulan kitab tembus pandang bagi keturunan oleh rombongan Katolik.

Tapi tidak lambat kemudian, Siska menyampaikan di Harinowo supaya berhenti berlaku di IMF dan kembali ke Bank Indonesia (BI). “Kalau kamu tidak meleset, bisa diberhentikan tidak dengan hormat oleh Bank Indonesia, ” demikian perkataan Siska yang diingatnya. Tanpa membanta dan bertanya lagi, Harinowo mengikuti sesudah-sudahnya saran Siska. Dia lalu menemui direkturnya di IMF Dr Stefan Ingves serta memberitahukan terhadap Gubernur BI waktu ini, Syahril Sabirin. Stefan Ingves meminta biar tugas Harinowo diperpanjang tiga bulan guna mencari penggantinya dan dia berhenti sehabis ada pengganti dari Kanada. Akhir Maret 2003 Harinowo mengakhiri urusan di IMF dan berbalik ke Indonesia.

Kemampuan menyebrangi Allah itu perlu kalian pupuk di anak-anak kalian mulai mulai mereka masih kecil & terus kita kembangkan datang mereka jadi dewasa. Tumpuan pribadi tersebut dengan Yang mahakuasa harus kalian pelihara terus menerus, setiap tarikh. Pada tatkala masih imut, anak-anak ini pada biasanya lebih bisa “menangkap” Tuhan daripada sesudah mereka menginjak masa remaja dan gede. Di potongan bumi beda, di pendatang Indonesia, cukup banyaklah teritori yang berdasar pada material telah “mapan”. Di sana juga banyak sekali wisma ibadat dengan indah & megah. Tetapi, sayang, di dalam hari Minggu pun rumah-rumah ibadat ini hampir kosong melompong.

Dengan membacakan atau menceritakan kisah-kisah yang tertulis dalam kitab suci kepada anak-anak, anak-anak akan lebih mengenal ketentuan katolik serta meneladani dan mengikuti titah Yesus nun adalah sahabat anak-anak. Anak-anak sesungguhnya terus-menerus belajar dibanding kehidupannya. Bila ia dibesarkan dalam keluarga yang senantiasa membaca kitab suci oleh karena itu ia bakal berlaku demikian untuk seangkatan hidupnya. Sekalipun, jika anak-anak tidak dibiasakan sejakkecil buat bergelut dengan kitab tembus pandang maka sampai menjadi seorang dewasa, anak-anak akantetap berlaku demikian. Itu melihat kitab suci untuk sesuatu nun asing dan aneh guna dibaca.

Para Bapa Gereja Katolik dengan segera mengarifi keberadaan anutan sesat itu dan mereka menolaknya. Tokoh terkemuka penentang ajaran Collyridianisme ini merupakan Bapa Gereja Epifanius (315-403), Uskup Salamis. Epifanius terkenal sebagai orang2 yang luar biasa terpelajar serta pertapa totok. Ia adalah teman deket St. Hieronimus, seorang Rama Gereja Barat yang terkenal yang mengalih bahasakan Kitab Tembus pandang dari bahasa Yunani ke bahasa Latin atas perintah Paus St. Damasus I. Namun, Epifanius ini ialah orang dengan dikenal sangat pemarah serta keras jadi tidak sedikit pula paderi lain nun kesal terhadapnya.